Jumat, 17 Februari 2012

A. Menemukan Karakter Tokoh Novel


Novel sebagai rekaman peristiwa kehidupan di masyarakat, selalu menceritakan manusia dengan segala sepak terjangnya. Novel hadir dengan tokoh dan karakter.


1. Karakterisasi Tokoh
    Dapat dilakukan pengarang dengan teknik berikut yaitu :
    a. Teknik Langsung yaitu secara langsung dan tersurat dalam novel menyampaikan perwatakan pelaku.
    b. Teknik tak langsung yaitu sama seperti teknik langsung akan tetapi melalui beberapa Pelukisan Fisik.
        Contoh :
       Dr. Corne menyapakau dengan dingin, seperti biasa dokter anak lain yang praktek, penuh dengan canda dan sepertinya selalu menyunggingkan senyum tapi Dr. Corne tidak. Kurasa aku memang tidak pernah melihatnnya tersenyum. Ia bukan galak. Melainkan ia hanya serius.


2. Penokohan
    3 Jenis tokoh dalam cerita rekaan sebagai berikut.
    a. Tokoh Protagonis yaitu tokoh utama yang diidolakan, Tokoh pembela kebenaran, berkarakter baik
    b. Tokoh Antagonis yaitu tokoh utama yang sangat dibenci, selalu melakukan perbuatan yang licik.
    c. Tokoh Triagonis yaitu tokoh pembantu, bersifat netral, berakarakter sebagai penengah.

B. Berpidato

Berpidato sama halnya berbicara di depan banyak massa. Akan tetapi juga diperlukan latiahn keras secara maksimal dan keyakinan diri yang mantap agar memperoleh hasil yang maksimal. Bebrapa hal yang perlu diperhatiakn ketika tampil berpidato sebagai berikut.


1. Persiapan yang memadai. Lakukan persiapan yang meliputi : persiapan diri, kesehatan jasmani rohani
2. Kecakapan berbicara. Lakuakn latihan seperti vokal, bahasa, dan olah gerak serta ekspresi.
3. Ketrampilan pendukung. lakukanlah antara lain keahlian mengendalikan emosi, konsentrasi, berpikir.

    Persiapan tersebut akan menentuikan berhasil tidaknya seseorang untuk melakukan pidato. Pembicara yang kurang persiapan tentu akan mengalami kegagalan dalam berbicara. Pembelajaran ini masih berkaitan erat dengan pembelajaran sebelumnya yang telah membahas tentang bagaimana menulis naskah pidato yang baik dan benar. Artinya, naskah pidato yang telah kalian tulis akan dimanfaatkan pada penampilan berpidato kali ini.

C. Membandingkan Karakteristik Novel 20-30 an

Sejarah sastra indonesia mencatat bahwa pada kurun waktu 1920-1930 telah dihasilkan novel-novel yang menjadi tonggak sejarah sastra Indonesia. Para pakar sastra menggolongkan novel angkatan 20-30an sebagai novel tradisi Balai Pustaka karena novel-novel itu merupakan kelanjutan dari karya-karya sastra terbitan Balai Pustaka. Sedangkan angkatan tahun 192 sendiri lebih dikenal sebagai Angkatan Siti Nurbaya, karena ditandai dengan novel SITI NURBAYAkarya Marah Rusli yang sangat terkenal. kalian tentu tahu bahwa pada tahun 20-30an Indonesia masih dalam keadaan dijajah oleh bangsa Belanda. Indonesia waktu itu sebagai budak dan kondisi ini memunculkan 2 kelompok masyarakat yaitu kelompokk orang saudagar kaya dengan kelompok rakyat miskin. Perbedaan ini seperti memicu munculnya banyak kisah sebagai ciri karya prosa tahun 20-30an.

Contoh Perbandingan 2 buah novel angkatan 20-30an 
  
No
Unsur Yang Dibandingkan
Novel Azab dan Sengsara
Novel Siti Nurbaya
1
Tema
Anak Perjaka dijodohkan paksa oleh orangtuanya karena orangtuanya tidak menyetujui gadis pilihan anaknya yang berasal dari keluarga miskin
Anak Perawan yang harus menikah dengan laki-laki tua untuk menutup hutang orangtuanya kepada laki-laki itu
2
Latar
Terjadi pada masyarakat Minangkabau, daerah Siporok, Padang, dan Medan Sumatera Utara
Terjadi pada masyarakat Minangkabau, Padang, dan sebagian cerita di Jakarta
3
Alur Cerita
Diakhiri dengan kesengsaraan tokoh utama Mariamin.
Diakhiri dengan kematian tokoh utama Siti Nurabaya dan Syamsulbahri

D. Menulis naskah drama

   Dunia seni drama, film, atau sinetron merupakan dunia kolaborasi. Sebuah produk seni peran dihasilkan melalui campur tangan berbagai bidang seni dan disiplin ilmu lain. Ambil saja sinetron contohnya. Nah, melalui pembelajaran kali ini, kalian akan diajak berlatih tentang penulisan naskah drama.

 1. Unsur Intrinsik Drama
 Unsur-unsur itu sebagai berikut :
a. latar / Setting
    Tempat/waktu peristiwa cerita,dalam menulis naskah drama harus dijelaskan tata panggung untuk menyatakan Latar /setting
b. Alur
    Perjalanan cerita, dari suatu babak ke babak lain harus menunjukkan jalinan cerita yang mengikuti tahapan alur cerita.
c. Tokoh/Pelaku
    Perwatakan, melalui dialog pelaku hharus dapat menunjukkan perwatakn para tokohnya.
d. Dialog
    Ciri khas naskah drama adalah wujudnya berupa dialog atau percakapan satu tokoh yang lain dalam setiap satu babak.
e. Gesture
    Ekspresi tokoh dalam bermain peran, gerakan, blocking, dan laku yang lain yang harus dilakukan oleh pelaku harus tertulis pada naskah.
f. Properti
     Pada setiap babak harus dijelaskan peralatan panggung dan juga peralatan pendukung seperti lampu, pengeras suara, dsb.



2. Cerpen Sebagai Sumber ide.
    Ide cerita bisa tentang permasalahan apa saja. Namun demikian ide cerita tidak datang setiap saat. Bahkan sering terjadi seorang pengarang cerita kering ide. Untuk mengantisipasi minimnya inspirasi cerita. Kalian bisa memanfaatkan bahan cerita itu.
Islam Mosque 2